Pengertian, Ciri-ciri, Sifat, Jenis, Tata Nama, & Daftar 100 Senyawa Kimia


Pengertian Senyawa Kimia

Senyawa Kimia merupakan zat kimia murni yang penyusunnya dari dua atau beberapa unsur yang dapat dipecah-pecah lagi unsur pembentuknya dengan reaksi kimia. Pada senyawa kimia dapat dibedakan dengan rumus kimia dengan melihat jumlah atom penyusunnya. Senyawa kimia bisa ditemukan dalam berbagai bentuk seperti pada padatan, cairan sampai gas.

Ciri-Ciri Senyawa Kimia

Terdapat ciri-ciri dari senyawa kimia, antara lain:
  • Senyawa kimia adalah suatu bentuk zat tunggal
  • Bisa diuraikan kembali menjadi beberapa unsur sesuai dengan jumlah unsur yang menyusun atau membentuknya melalui proses atau reaksi kimia.
  • Komposisi atau jumlah unsur yang dipakai untuk membentuk suatu senyawa berbeda-beda. Hal ini membuat sifat yang ada pada senyawa kimia berbeda dengan sifat yang dimiliki oleh unsur penyusunnya.
  • Senyawa kimia berupa gabungan unsur kimia dengan perbandingan tertentu.

Sifat Senyawa Kimia

Senyawa kimia terdiri dari beberapa unsur kimia, tetapi sifat senyawa kimia dan unsur penyusunnya berbeda. Berikut ini sifat senyawa kimia, antara lain:
  • Senyawa terbuat dari beberapa unsur kimia dengan melewati reaksi kimia.
  • Sifat yang ada pada suatu senyawa berbeda dengan sifat unsur yang membentuknya. Hal itu karena perbedaan komposisi unsur yang dipakai dalam suatu senyawa kimia.
  • Senyawa dapat diuraikan menjadikan beberapa unsur tertentu
  • Tidak dapat dipisahkan secara fisika

Jenis-Jenis Senyawa Kimia

Adapun klasifikasi macam-macam jenis senyawa kimia, antara lain:

Senyawa Kimia Ionik

Senyawa ionik merupakan suatu senyawa kimia yang terbuat dari unsur-unsur ion. Unsur ion itu dijadikan satu dengan memakai gaya elaktrostatik. Ikatan pada senyawa ini disebut dengan ikatan ionik.
Senyawa ionik merupakan jenis merupakan jenis senyawa yang sifatnya netral secara menyeluruh. Tetapi ion yang membentuknya ada ion positif dan ion negatif. Ion positif disebut dengan kation dan ion negatif disebut dengan anion. Contoh senyawa ionik antara lain Natrium Klorida dengan (Na+) dan (Cl-). Kalium Klorida dengan (K+) dan (CL-) dan lain sebagainya.

Senyawa Kimia Oksida

Senyawa oksida merupakan jenis senyawa kimia yang unsur penyusunnya tersusun atas unsur oksigen dan unsur lainnya. Pada umumnya, senyawa ini terbentuk karena terdapat oksidasi unsur yang dilakukan oksigen di udara.

Senyawa Kimia Organik

Senyawa organik merupakan jenis senyawa kimia yang penyusunnya dari karbon dan hidrogen sebagai unsur utamanya. Tetapi dalam senyawa ini juga ada unsur laini seperti oksigen, halogen, belerang dan fosfor.

Senyawa Kimia Asam

Senyawa asam merupakan jenis senyawa kimia yang mempunyai rumus umum HA. Namun senyawa ini dilarutkan dalam air maka akan mempunyai pH dibawah 7. Senyawa asam akan memberikan ion H+ di senyawa lain (basa)

Senyawa Kimia Basa

Senyawa basa merupakan jenis senyawa kimia yang menerima atau menyerap ion H+. Senyawa ini mempunyai pH lebih besar dari 7 dan melepaskan ion OH+.

Tata Nama Senyawa Kimia

Menurut unsur pembentuknya, tata nama senyawa atau penamaan senyawa dapat dilihat dibawah ini:

1. Senyawa Kimia Yang Terbentuk Dari Unsur Logam Dan Non Logam

Senyawa yang terbentuk dari dua jenis unsur logam ini mempunyai tata nama senyaw dengan aturan tertentu. Nama unsur logam akan menjadi nama depan, kemudian nama unsur non logam dijadikan sebagai nama belakang. Contoh senyawa yang tersusun dari unsur logam dan nonlogam, antara lain:

  • Kalsium Brom ditulis CaBr
  • Magnesium Oksigen ditulis MgO

2. Senyawa Kimia Yang Terbentuk Dari Unsur Non Logam Dan Non Logam

Penulisan pada nama senyawa yang terdiri dari unsur non logam dan non logam mempunyai aturan tertentu yakni:
Jika terdiri dari dua unsur non logam maka pada nama belakangnya diberi akhiran da.
Jika terdiri dari lebih dua unsur maka penamaannya dapat dilakukan dengan menyebutkan angka indeksnya balam Bahasa Yunani. Dibawah ini adalah penamaan angka indeks unsur senyawa.
1 = Mono
2 = Di
3 = Tri
4 = Tetra
5 = Penta
6 = Heksa
7 = Hepta
8 = Okta
9 = Nona
10 = Deka
Berikut adalah contoh dari penamaan senyawa yang terbentuk dari unsur non logam saja, antara lain:
  • CO dibaca Karbon Monoksida
  • CO2 dibaca Karbon Dioksida
  • CO3 dibaca Karbon Trioksida
  • CO5 dibaca Karbon Pentaoksida

3. Senyawa Kimia Yang Terbentuk Dari Unsur Hidrogen Dan Non Logam

Aturan di penulisan atau penamaan senyawa yang terdiri dari unsur hidrogen dan unsur non logam, yakni:
  • Kata hidrogen sebagai nama depan selanjutnya diikuti oleh nama unsur non logam sebagai nama belakang. Kemudian untuk akhirannya ditambahkan -ida. Contohnya adalah senyawa HF mempunyai nama Hidrogen Flourida.
  • Kata asam dipakai sebagai kata depan dan sebagai pengganti nama hidrogfen. Kemudian diikuti dengan nama dari unsur non logam dan ditambahkan dengan akhiran ida. Contohya senyawa HF yang dikenal dengan nama Hidrogen Flourida menjadi HF dengan nama Asam Flourida.

4. Senyawa Kimia Yang Terbentuk Dari Unsur Logam, Oksigen Dan Hidrogen

Aturan di penulisan senyawa yang tersusun dari tiga jenis mempunyai aturan sebagai berikut:
  • Jika unsur oksigen merupakan unsur kedua kemudian dibelakangnya ada unsur hidrogen maka dalam penamaan atau penulisan senyawa tersebut bisa memakai nama dari unsur logam sebagai nama depan.
  • Gabungan nama unsur hidrogen dan unsur oksigen dipakai nama hidroksida yang dipakai sebagai nama belakang.
Contoh penamaan senyawa yang terdiri dari Unsur Logam, Oksigen dan Hidrogen antara lain:
  • NaOH dibaca dengan Natrium Hidroksida
  • MgOH dibaca dengan Magnesium Hidroksida
  • KOH dibaca dengan Kalium Hidroksida

Daftar Seratus Senyawa Kimia

No.
Nama Senyawa
Rumus Kimia
No.
Nama Senyawa
Rumus Kimia
1.
Air
H2O
51.
Tembaga (II) Oksida
CuO
2.
Etanol
C2H5OH
52.
Etanal
C2H4O
3.
Glukosa
C6H12­O6
53.
Magnesium Oksalat
MgC2O4
4.
Perak Nitrat
AgNO3
54.
Kalium Iodida
KI
5.
Kalsium Nitrat
Ca(NO3)2
55.
Kalium Permanganat
KMnO4
6.
Kalium Sulfat
K2SO4
56.
Kromium (III) Klorida
CrCl3
7.
Magnesium Hidroksida
Mg(OH)2
57.
Natrium Kromat
Na2CrO4
8.
Kalsium Karbonat
CaCO3
58.
Kalium Dikromat
K2Cr2O7
9.
Perak Klorida
AgCl
59.
Besi (III) Oksida
Fe2O3
10.
Propanon
C3H6O
60.
Asam Etanoat
C2H4O2
11.
Tembaga (II) Sulfat
CuSO4
61.
Barium Hidroksida
Ba(OH)2
12.
Karbon Dioksida
CO2
62.
Amonium Klorida
NH4Cl
13.
Natrium Klorida
NaCl
63.
Seng (II) Sulfat
ZnSO4
14.
Asam Klorida
HCl
64.
Barium Sulfat
BaSO4
15.
Magnesium Oksida
MgO
65.
Magnesium Hidrogen Karbonat
Mg(HCO3)2
16.
Barium Klorida
BaCl2
66.
Raksa (I) Bromida
Hg2Br2
17.
Litium Fluorida
LiF
67.
Nikel (III) Fosfat
NiPO4
18.
Barium Sulfida
BaS
68.
Emas (III) Klorida
AuCl3
19.
Tembaga (I) Oksida
Cu2O
69.
Mangan (II) Oksida
MnO
20.
Besi (III) Klorida
FeCl3
70.
Aluminium Oksida
Al2O3
21.
Amonium Hidroksida
NH4OH
71.
Karbon Monoksida
CO
22.
Natrium Karbonat
Na2CO3
72.
Nitrogen (I) Oksida
N2O
23.
Amonium Nitrat
NH4NO3
73.
Titanium (III) Karbonat
Ti2(CO3)3
24.
Besi (II) Sulfida
FeS
74.
Perak Oksalat
Ag2C2O4
25.
Metana
CH4
75.
Besi (II) Sulfat
FeSO4
26.
Amonia
NH3
76.
Dimetil Eter
C2H6O
27.
Natrium Hidroksida
NaOH
77.
Benzena
C6H6
28.
Kalium Fosfat
K3PO4
78.
Anilina
C6H5NH2
29.
Rubidium Oksalat
Rb2C2O4
79.
Asam Nitrat
HNO3
30.
Sesium Bromida
CsBr
80.
Amonium Fosfat
(NH4)3PO4
31.
Timbal (II) Iodida
PbI2
81.
Difosfor Pentaoksida
P2O5
32.
Besi (III) Bromida
FeBr3
82.
Kriolit
Na3AlF6
33.
Hidrogen Sulfida
H2S
83.
Seng Oksida
ZnO
34.
Aluminium Bromida
AlBr3
84.
Asam Sulfat
H2SO4
35.
Barium Oksida
BaO
85.
Karbon Tetraklorida
CCl4
36.
Silika
SiO2
86.
Metanol
CH4O
37.
Etilena
C2H2
87.
Aluminium Hidroksida
Al(OH)3
38.
Butana
C4H10
88.
Nitrogen Dioksida
NO2
39.
Hidrogen Peroksida
H2O2
89.
Kalsium Sulfida
CaS
40.
Kalium Tiosulfat
K2S2O3
90.
Stronsium Fosfat
Sr3(PO4)2
41.
Timbal (II) Nitrat
Pb(NO3)2
91.
Litium Flourida
LiF
42.
Tembaga (II) Sulfida
CuS
92.
Belerang Heksaklorida
SCl6
43.
Asam Oksalat
H2C2O4
93.
Fosfin
PH3
44.
Besi (III) Sulfat
Fe2(SO4)3
94.
Etilen Glikol
C2H6O2
45.
Belerang Trioksida
SO3
95.
Barium Iodida
BaI2
46.
Asam Salisilat
C7H6O3
96.
Fosfor Pentaklorida
PCl5
47.
Aspirin
C9H8O4
97.
Oleum
H2S2O7
48.
Kalsium Klorida
CaCl2
98.
Fenol
C6H5OH
49.
Litium Bromida
LiBr
99.
Kalium Asetat
CH3COOK
50.
Natrium Sulfit
Na2SO3
100.
Ozon
O3

Demikian dari saya, semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.
Share:
spacer

No comments:

Post a Comment