Dalam rangkaian komputer terdapat berbagai macam hardware dan software yang saling melengkapi satu sama lain. Hardware dan software saling berhubungan dan bekerja sama supaya komputer dapat berjalan dengan semestinya.
Adapun hardware merupakan sebuah perangat keras yang dapat dilihat dengan mata telanjang, serta memiliki fisik yang dapat disentuh, seperti monitor, LCD, dll. Sedangkah software adalah perangkat lunak yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, kalian harus menggunakan bantuan monitor untuk melihatnya, dan juga software tidak bisa dilihat secara secara langsung, software meliputi aplikasi dan program yang ada pada komputer.

Selain kedua perangkat tadi terdapat satu lagi istilah yang balum banyak orang mengetahuinya, istilah itu adalah Firmware. Firmware masih jarang diketahui orang-orang, sedikit orang yang tau tentang firmware ini, dan ada yang mengartikan bahwa firmware ini sama seperti software, padahal mereka berbeda. Ingin lebih tahu tentang firmware? Silahkan simak artikel berikut ini mengenai pengertian firmware, fungsi firmware, dan perbedaannya dengan software.
Pengertian Firmware
Dalam bahasa indonesia firmware sering disebut dengan istilah perangkat tegar. Disebut seperti ini karena istilah ini mengacu pada software yang tersimpan di pemyimpanan read-only dimana penyimpanan ini tidak dapat diubah apabila tidak ada arus listrik. Firmware ini terdiri dari program komputer yang mempunyai kontrol low-level untuk sebuah hardware. Ini berarti firmware seperti sudah ada di dalam setiap unit hardware, contohnya alat elektronik dan komponen lain yang ada di komputer.
Walaupun pada sebuah perangkat keras firmwarenya sudah diubah-ubah, mereka tetap bisa mempertahankan komponen-komponen yang ada. Apabila diibaratkan, firmware ini hampir mirip seperti halnya sistem operasi pada sebuah PC. Tanpa sistem operasi, komputer tidak akan bisa berjalan dengan baik, pengguna tidak akan bisa menggunakan komputer tersebut. Sama halnya dengan firmware, tanpa adanya firmawe maka perangkat keras tidak akan bisa menerima perintah untuk dilakukan. Walaupun hampir sama, tapi kedua hal ini berbeda.
Pada awalnya firmware ini hanya memiliki dua buah memori yaitu Read Only Memory (ROM)dan Programmable ROM (PROM). Firmware ini didesain khusus untuk bekerja permanen, jadi tidak akan bisa diubah ketika ada pembaruan. Setelah itu firmware ini berkembang, chip PRROM yang ada di dalamnya dapat diperbarui, yang kemudian dikenal dengan namaErasable Programmable ROM (EPROM).
Namun sayangnya EPROM ini memiliki harga yang lumyanan wow, selain itu juga memakan waktu yang banyak untuk diperbarui, dan penggunaannya juga kurang praktis. Kemudian setelah EPROM, firmware kembali berkembang dengan menggunakan sebuah memory flash yang mudah digunakan dan lumyana prkatis.
Contoh-Contoh Firmware
Bukan cuma ada di perangkat komputer saja, dalam peralatan eletronik disekitar kita pun yang sering kita gunakan sehari-hari yang kita gunakan ada sebuah firmware di dalam peralatan-peralatan tersebut. Berikut ini akan saya berikan beberapa contoh penggunaan firmware yang ada dalam peralatan elektronik:
- Pada Alat Elektronik: firmware ada pada perangkat elektronik seperti mesin cuci, kalkulator, remot TV, smartphone, MP3 player, yaitu pada sistem timer dan kontrolnya.
- Komponen Komputer: ada beberapa jenis:
- BIOS: BIOS ini merupakan singkatan dari Basic Input/Output System. BIOS ini digunakan untuk mengecek segala sesuatu yang terpasang pada komputer baik hardware maupun software.
- Open Firmware
- UEFI (Unified Extensible Firmware Interfaces)
- ARCS: bisanaya terdapat pada PC dengan silicon graphic.
- Router dan Firewall: ada beberapa jenis:
- IPFire: merupakan sebuah firmware dari LINUX yang berfungsi untuk pengamanan dan pengaturan sebuah jaringan.
- OpenWRT: firmware ini berbasi Linux, dimana firmware ini memiliki fitur yang lebih lengkap pada sebuah router jika dibandingkan dengan router pabrikan yang lain.
- m0n0wall: adalah sebuah firmware yang apabila digunakan akan memberikan sebuah fitur yang sangat penting untuk firewall pada komputer.
Fungsi Firmware
Seperti yang sudah saya jelaskan di atas, fungsi dari sebuah firmware sama seperti sistem operasi, dimana firmware ini berfungsi untuk mengontrol perangkat keras (hardware). Jika pada sebuah hardware tidak terdapat firmware di dalamnya, maka hardware tersebut tidak akan bisa beroprasi. Biasanya pada sebuah smartphone sering ada notifikasi untuk memperbarui firmware, update ini sebenarnya berfungsi untuk meningkatkan kinerja dari hardware serta bug yang ada dalam smartphone kita.
Dalam sebuag firmware terdapat berbagai macam intruksi dan perintah yang digunakan untuk menjalankan sebuah perangkat keras. Firmware yang terdapat pada jaringan, memiliki fungsi untuk mengatur, mengontrol, menyaring lalu lintas data yang diberi izin untuk memasuki jaringan privat software.
Perbedaan Firmware dan Software
Meskipun antara keduannya ini memiliki kemiripan, namun firmware dan software merupakan dua hal yang berbeda. Berikut adalah beberapa perbedaan diantara software dan firmware.
#1. Dari Segi Penggunaan
Bedasarkan dari segi penggunaan, software berguna untuk menghubungkan antara pengguna dengan komputer yang digunakan, sedangkan firmware berfungsi untuk mengontrol hardware. Misalnya jika kalian ingin mengetik di komputer, makan kalian memerlukan software untuk melakukannya, disini terdapat interaksi antara pengguna dengan komputer yang dijembatani oleh sebuah software. Hal ini sangat berbeda dengan lampu lalu lintas yang dapat bekerja karena di dalamnya terdaapat sebuah firmware, sehingga lampu lalu lintas dapat beroprasi otomatis.
#2. Pengubahan Infromasi di Dalamnya
Perbedaan berikutnya ada pada kebebasan pengguna dalam menggunakan dan mengubah informasi di dalamnya. Software memungkinkan penggunannya untuk melakukan berbagai macam hal seperti menganalisa data, memproses data, menghasilkan data, dan berbagai macam hal yang lain. Pengguna bisa dengan bebas memberikan input yang akan di olah oleh software tersebut. Berbeda dengan firmware dimana pengguna tidak bisa melakukan pengubahan pada firmware tersebut, meskipun pengguna masih bisa melakukan upgrade, namun pengguna kuran bebasa dalam melakukan sesuatu.
#3. Memori
Yang ketiga adalah memori yang bisa digunakan. Pada sebuah software biasanya memerlukan memori yang cukup besar apabila dibandingkan dengan firmware, pada software memori yang dibutuhkan bisa sampai hitungan GB, sedangkan pada firmware memori yang diperlukan sangat sedikit, paling banyak cuma beberapa KB saja.
#4. Resiko Penggantian
Perbedaan selanjutnya pada resiko saat mengganti software atau firmware. Pada software pengguna dapat melakukan penggantian dengan mudah dengan dan jarang terjadi masalah yang terjadi saat proses sedang dilakukan. Berbeda dengan firmware, pada firmware tertentu memang bisa diganti dengan melakukan update pada firmware yang lebih baru, namun cara ini lumayan sulit dan cukup beresiko, apabila tidak dilakukan dengan benar maka bisa terjadi kesalahan dan menyebabkan hardware menjadi tida berfungsi.
#5. Letak Memori
Perbedaan yang terakhir ada pada letak momori software atau firmware tersebut disimpan. Pada firmware, memori firmware tertanam secara langusung dalam sebuah perangkat keras. Sedangkan software penempatan memorinya lebih muda di akses oleh pengguna, sehingga mudah diganti apabila perlu. Software juga sering mengalami upgrade dan informasi yang ada di dalamnya sering diperbarui seiring dengan aplikasi-aplikasi yang dieksekusi. Beda dengan firmware dimana firmware ini tidak banyak berubah kecuali jika diutak atik pengaturannya.
Itulah penjelasan mengenai pengertian firmware, fungsi firmware, dan perbedaannya dengan software. Dengan ini sekarang kalian sudah tahu tentang firmware bukan? Pastinya iya dong, jadi sekarang kalian jangan salah mengartikan firmware lagi yah.
No comments:
Post a Comment